
Bandar Lampung – Ketua Jurusan Kehutanan beserta Ibu Surnayanti dan Mbak April turut menghadiri kegiatan Sosialisasi Pengumpulan Data Tracer Study Tahun 2025 yang diselenggarakan pada Senin, 6 Mei 2025 di Aula A Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung.
Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Sunyono. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya tracer study sebagai sarana untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan program studi melalui analisis SWOT. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari kebutuhan tahunan fakultas yang juga bertujuan memperbaiki ketertiban administrasi dalam pendataan alumni.
“Data yang kita kumpulkan ini akan membantu menentukan posisi program studi dalam matriks EPAS dan menetapkan prioritas pengembangan secara lebih akurat,” jelas Prof. Sunyono.
Prof. Sunyono juga menyampaikan bahwa hasil survei dari CCED (Career Center and Entrepreneurship Development) mampu mendeteksi potensi dan prestasi mahasiswa sejak dini, termasuk dalam seleksi Pilmapres, Pekan Seni Mahasiswa Nasional, hingga PIMNAS. Ia menekankan bahwa pengembangan kompetensi unggulan mahasiswa harus dirancang secara sistematis (by design) melalui pembimbingan penulisan buku, kewirausahaan, hingga publikasi ilmiah bertaraf Scopus.
“HaKI buku juga bisa menjadi strategi untuk meningkatkan kompetensi unggulan mahasiswa. Saat ini, Unila berada di peringkat 700-an di tingkat Asia, dan ini harus terus kita tingkatkan,” tambahnya.
Ketua Pengembangan Karir Unila, Bapak Usep, turut memberikan sambutan. Ia menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi biasanya dilakukan di awal tahun, namun karena efisiensi, tahun ini dilaksanakan pada bulan Mei. Ia juga menginformasikan bahwa capaian IKU 1 Unila tahun 2024 mencapai angka membanggakan sebesar 93%.
“Delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) akan tetap dipertahankan dengan beberapa penyesuaian. Tracer study sangat penting untuk memastikan ‘mesin’ Unila tetap relevan dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang,” ungkap Pak Usep.
Tim CCED disebut siap mendukung proses akreditasi program studi dengan menyediakan data tracer study. Meski begitu, tantangan tetap ada, seperti alumni yang tidak merespons pesan atau enggan mengisi survei. Namun, jika program studi aktif menggali data tambahan, CCED siap memberikan dukungan lebih lanjut.
Narasumber kegiatan, seperti tahun sebelumnya, adalah Bapak Nurefendi. Beliau menyoroti pentingnya keterlibatan Kaprodi dalam pengumpulan data tracer study. Per 6 Mei 2025, data tracer study sudah tersedia di laman resmi dan menargetkan 5.596 alumni lulusan 2024, dengan 182 orang sudah mengisi. Jumlah ini bertambah dari 720 alumni yang telah mengisi di awal tahun.
Menariknya, Bapak Nurefendi juga menjelaskan bahwa untuk mencapai nilai maksimal IKU 1, alumni harus memiliki penghasilan minimal Rp1,2 juta. Jika semua lulusan memenuhi syarat tersebut, maka program studi dapat meraih capaian IKU 1 hingga 120%.
Kegiatan ini menjadi momen penting untuk memperkuat sinergi antara fakultas, program studi, dan alumni dalam pengembangan mutu pendidikan tinggi yang berbasis data.


Leave a Reply